Seputar Dunia Islam

Minggu, 31 Januari 2016

Pohon Berusia 1400 Tahun Yang Jadi Saksi Kebesaran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad hidup ribuan tahun yang lalu. Ada sejumlah benda dan jejak peninggalan nabi yang masih ada hingga kini. Satu diantaranya adalah sebuah pohon yang tumbuh di Yordania.

Pohon Nabi ini sekali lagi menjadi bukti kenabian Nabi Muhammad SAW.

Dan sepertinya Pohon Nabi ini memang sengaja dibiarkan hidup oleh Allah swt agar menjadi tanda pengingat kenabian Muhammad SAW.

Dan agar ummat manusia khususnya kita ummat Islam selalu mengenang Nabi Allah Muhammad saw.

Dilansir berbagai sumber, dulu ketika Rasulullah melakukan perjalanan menuju Syam bersama Maisarah (pembantu Sayyidatuna Khadijah Ra) untuk berdagang. Rasulullah pernah berteduh di bawah pohon ini sebelum sampai ke sana.

Pada saat Rasulullah berteduh di bawahnya, dahan dan ranting-ranting pohon ini bergerak menaungi beliau dari panasnya terik matahari.

Seorang rahib (pendeta) yang melihat kejadian ini, lantas mendatangi Maisarah dan menunjukkan kepadanya pohon tempat berteduh Rasulullah itu seraya berkata:
“Hanya seorang Nabi saja yang berteduh di bawah pohon itu.”

Lihatlah sampai hari ini pohon tersebut tetap subur bahkan di tengah-tengah padang pasir yang kering kerontang dan tidak ada tumbuhan yang hidup seperti itu. Allah SWT menghidupkannya dengan kehendaknya.

Inilah pohon yang memahami cinta buat Nabinya Muhammad SAW, sebuah pohon yang diberkahi.

Sampai sekarang pohon ini masih hidup di Yordania. Sebab itu ia dijuluki “the only living Sahabi” atau “satu-satunya ‘sahabat’ Nabi yang masih hidup”.

Pohon ini terletak di tengah padang pasir bernama Buqa’awiyya di negara Yordania. Dari segi geografis, ia dekat dengan kota Bosra di Suriah.

Minggu, 24 Januari 2016

Jawaban Seorang Pemuda Islami Atas Pertanyaan Seorang Atheis


Ada seorang atheis yang memasuki sebuah masjid, dia mengajukan 3 pertanyaan yang hanya boleh dijawab dengan akal. Artinya tidak boleh dijawab dengan dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, jika menggunakan dalil (naqli) maka justru diskusi ini tidak akan menghasilkan apa-apa.

Pertanyaan seorang atheis itu adalah:
  1. Siapa yang menciptakan Allah? Bukankah semua yang ada di dunia ada karena ada penciptanya? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya?
  2. Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air?,  Bukankah itu janji Allah di Syurga?,  Jangan pakai dalil, tapi pakai akal....
  3. Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka? Bukankah neraka juga dari api?
Tidak ada satupun jamaah yang dapat menjawabnya, kecuali seorang pemuda. Pemuda itu menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis :

1. Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4 adalah 2+2 ? Atheis itu diam membisu.. 
"Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yang Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan??"

2. Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu? , Jika anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Syurga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air?

3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda itu menjawab : "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah..dan pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga..lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar?? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yang sama, sebagaimana Syetan dan Api neraka??

Sang athies itu ketiga kalinya terdiam...

Sahabat, pemuda tadi memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak semua pertanyaan yang terkesan mencela/merendahkan agama kita harus kita hadapi dengan kekerasan. Dia menjawab pertanyaan sang atheis dengan cerdas dan bernas, sehingga sang atheis tidak mampu berkata-kata lagi atas pertanyaannya.

Itulah pemuda yang Islami, pemuda yang berbudi tinggi, berpengetahuan luas, berfikiran bebas tapi tidak liberal, tetap terbingkai manis dalam indahnya aqidah.

Ada yg berkata bahwa pemuda itu adalah Imam Abu Hanifah saat muda. Rahimahullahu Ta'ala...

Wallahu 'alam..


Senin, 18 Januari 2016

Renungan Kisah Nyata

Sebuah renungan kisah nyata dari seorang netter yang banyak di share di medsos. Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua. Diceritakan dengan gaya bertutur. Berikut ini ceritanya :
Minggu lalu saya kembali Jum’atan di Graha CIMB Niaga Jalan Sudirman setelah lama sekali nggak sholat Jum’at di situ… Sehabis meeting dengan salah satu calon investor di lantai 27, saya buru2 turun ke masjid karena takut terlambat..dan bener aja sampai di masjid adzan sudah berkumandang… Karena terlambat saya jadi tidak tau siapa nama Khotibnya saat itu.. sambil mendengarkan khotbah saya melihat Sang Khotib dari layar lebar yg di pasang di luar ruangan utama masjid.. Khotibnya masih muda, tampan, berjenggot namun penampilannya bersih..dari wajahnya saya melihat aura kecerdasan..tutur katanya lembut namun tegas…dari penampilannya yg menarik tsb..saya jadi penasaran..apa kira2 isi khotbahnya…
Ternyata betul dugaan saya!!!…isi ceramah dan cara menyampaikannya membuat jamaah larut dalam keharuan..banyak yg mengucurkan air mata (termasuk saya)..bahkan ada yg sampai tersedu sedan... Weleh2..sampai segitunya ya..lalu apa sih isi ceramahnya..koq kayaknya amazing bingitzz…
Dengan gaya yg menarik Sang Khotib menceritakan “true story”..seorang anak berumur 10 th namanya Umar..dia anak pengusaha sukses yg kaya raya.. Oleh ayahnya si Umar di sekolahkan di SD Internasional paling bergengsi di Jakarta..tentu bisa ditebak, bayarannya sangat mahal..tapi bagi si pengusaha, tentu bukan masalah..wong uangnya berlimpah… Si ayah berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal pendidikan terbaik di semua jenjang..agar anaknya kelak menjadi orang yg sukses mengikuti jejaknya...
Suatu hari isterinya kasih tau kalau Sabtu depan si ayah diundang menghadiri acara “Father’s Day” di sekolah Umar.. “Waduuuh saya sibuk ma..kamu aja deh yg datang..” begitu ucap si ayah kpd isterinya..bagi dia acara beginian sangat nggak penting..dibanding urusan bisnis besarnya.. Tapi kali ini isterinya marah dan mengancam..sebab sudah kesekian kalinya si ayah nggak pernah mau datang ke acara anaknya..dia malu karena anaknya selalu didampingi ibunya..sedang anak2 yg lain selalu didampingi ayahnya… Nah karena diancam isterinya..akhirnya si ayah mau hadir meski agak ogah2an..
Father’s day adalah acara yg dikemas khusus dimana anak2 saling unjuk kemampuan di depan ayah2nya.. Karena ayah si Umar ogah2an maka dia memilih duduk di paling belakang..sementara para ayah yg lain (terutama yg muda2) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak2nya yg akan tampil di panggung… Satu persatu anak2 menampilkan bakat dan kebolehannya masing2..ada yg menyanyi..menari..membaca puisi..pantomim..ada pula yg pamerkan lukisannya..dll.. Semua mendapat applause yg gegap gempita dari ayah2 mereka…tibalah giliran si Umar dipanggil gurunya untuk menampilkan kebolehannya..
“Miss, bolehkah saya panggil pak Arief..” tanya si Umar kpd gurunya..pak Arief adalah guru mengaji untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu… ”Oh boleh..” begitu jawab gurunya..dan pak Ariefpun dipanggil ke panggung… “Pak Arief, bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an Surat 78 (An-Naba’)” begitu Umar minta kepada guru ngajinya…”Tentu saja boleh nak..” jawab pak Arief.. “Tolong bapak perhatikan apakah bacaan saya ada yg salah..” lalu si Umar mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca mushafnya (hapalan)..dengan lantunan irama yg persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam Besar Masjidil Haram)…
Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Umar yg mendayu-dayu…termasuk ayah si Umar yg duduk dibelakang…”Stop..kamu telah selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan sempurna..sekarang coba kamu baca ayat 9..” begitu kata pak Arief yg tiba2 memotong bacaan Umar… lalu Umarpun membaca ayat 9…”Stop, coba sekarang baca ayat 21..lalu ayat 33..” setelah usai Umar membacanya…lalu kata pak Arief:“Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)”..si Umarpun membaca ayat ke 40 tsb sampai selesai”... “Subhanallah…kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna nak…” begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya…para hadirin yg muslimpun tak kuasa menahan airmatanya… Lalu pak Arief bertanya kepada Umar : ”Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman2mu unjuk kebolehan yg lain..?” begitu tanya pak Arief penasaran…
Begini pak guru…waktu saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak..bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW : ”Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim)…
“Pak guru..saya ingin mempersembahkan “Jubah Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak..sebagai seorang anak yg berbakti kpd kedua orangnya..” Semua orang terkesiap dan tdk bisa membendung air matanya mendengar ucapan anak berumur 10 th tsb… Ditengah suasana hening tsb..tiba2 terdengan teriakan “Allahu Akbar..!!” dari seseorang yg lari dari belakang menuju ke panggung…
Ternyata dia ayah si Umar..yg dengan ter-gopoh2 langsung menubruk sang anak..bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya.. ”Ampuun nak.. maafkan ayah yg selama ini tidak pernah memperhatikanmu..tdk pernah mendidikmu dengan ilmu agama..apalagi mengajarimu mengaji…” ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya…” Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak…ternyata kamu malah memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat kelak…ayah maluuu nak" ujar sang ayah sambil nangis ter-sedu2…subhanallah... Sampai disini, saya melihat di layar Sang Khotib mengusap air matanya yg mulai jatuh…semua jama’ahpun terpana..dan juga mulai meneteskan airmatanya..termasuk saya..diantara jama’ahpun bahkan ada yg tidak bisa menyembunyikan suara isak tangisnya...luar biasa haru... Entah apa yg ada dibenak jama’ah yg menangis itu..mungkin ada yg merasa berdosa karena menelantarkan anaknya.. mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kpd anaknya.. mungkin menyesal krn tdk mengajari anaknya mengaji..atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yg hanya tergeletak di rak bukunya..dan semua..dengan alasan sibuk urusan dunia…!!! Saya sendiri menangis karena merasa lalai dengan urusan akherat..dan lebih sibuk dengan urusan dunia..padahal saya tau kalau kehidupan akherat jauh lebih baik dan kekal dari pada kehidupan dunia yg remeh temeh, sendau gurau dan sangat singkat ini..seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al-An'Amayat 32:”
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”... Astagfirullahal ghofururrohim..hamba mohon ampunan kepada Allah..Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang… Wallahu ‘alam bissawab.. Semoga bermanfaat..khususnya buat saya pribadi… Salam.........
Kiriman dari seorang sahabat Fanspage ini yang bernama @Selvie Lestasi
Silahkan dibagikan semoga memberikan manfaat

Minggu, 17 Januari 2016

Inilah Fakta Ilmiah di Balik Waktu Sholat


Shalat adalah suatu kewajiban dari Allah atas setiap orang mukmin. Dimana Allah memerintahkannya dalam sejumlah firman-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an. Firman Allah :
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
Dalam ayat lain Allah berfirman,

“Peliharalah segala shalat dan (peliharalah) shalat wustha.”
Rasulullah menjadikan shalat sebagai tiang kedua dari tiang-tiang bangunan Islam yang lima, seraya berkata,
“Islam didirikan di atas lima tiang, yaitu: bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang berhak di ibadahi selain Allah dan sesengguhnya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadah haji ke Baitullah serta berpuasa dibulan Ramadhan.”
Shalat fardhu ada lima: zhuhur, ashar, maghrib, ‘isya, dan subuh. Sebagaimana yang dijelaskan dalam riwayat berikut ini:
Dari Anas bin Malik ia berkata, “Telah difardhukan atas Nabi pada malam Isra’ shalat sebanyak lima puluh (waktu), kemudian dikurangi hingga menjadi lima waktu. Kemudian, Beliau di seru: “Ya, Muhammad, sesungguhnya ketetapan disisi-KU tidak bisa diubah. Dan untukmu shalat lima (waktu) ini sama dengan lima puluh (waktu).”
Dari Thalhah bin Ubaidillah bahwa ada seorang Arab Badwi datang kepada Rasulullah dengan rambut yang tidak tersisir seraya berkata, Ya, Rasulullah beritahukan kepadaku shalat yang Allah fardhukan kepadaku!” jawab Beliau: “Shalat yang lima (waktu) kecuali kalau engkau mau shalat tathawwu (shalat sunnah).”
Dibalik wajibnya melaksanakan Shalat Fardhu, ternyata dari waktu sholat yang 5 waktu itu terkandung banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dilihat dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu sholat, salah satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan/perpindahan waktu sholat.
Setiap perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.
WAKTU SUBUH

Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud
WAKTU ZUHUR

Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya
WAKTU ASHAR

Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut
WAKTU MAGHRIB

Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita
WAKTU ISYA

Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat
Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak), kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus(hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).
Demikianlah ringkas hubungan antara waktu shalat dengan warna alam. Manusia sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah SWT sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.
Inilah hakikat mengapa Allah SWT yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA. Sebagai Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNYA amat sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat.
Semoga informasi ini dapat menambah semangat kita untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya , dan bersegera ke mesjid bagi laki-laki.
Jangan lupa setelah baca di BAGIKAN, semakin banyak yg mem*BAGIKAN* semakin banyak yang baca dan semakin banyak pula manfaat nya....
(dirangkum dari berbagai sumber)

Sabtu, 16 Januari 2016

Protes Sang Presiden Pada Imam Sholat

Ada seorang Presiden di suatu negara muslim shalat di suatu masjid. Saat itu imamnya membaca surat yang lumayan panjang setelah membaca surat Al-Fatihah.

Selesai shalat, sang Presiden pun menegur sang imam. Ia mengatakan kepada sang imam: “Kalau ngimami shalat, bacaan setelah surat Al-Fatihah-nya jangan panjang-panjang, cukup satu ayat saja”.

Besoknya, selagi sang imam ngimami shalat maghrib, sang Presiden ikut shalat berjama’ah. Maka sang imam pun setelah membaca surat Al-Fatihah, hanya membaca satu ayat saja.

Namun, satu ayat yang dipilihnya adalah:

{ ﻭَﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﺎ ﺃَﻃَﻌْﻨَﺎ ﺳَﺎﺩَﺗَﻨَﺎ ﻭَﻛُﺒَﺮَﺍﺀﻧَﺎ ﻓَﺄَﺿَﻠُّﻮﻧَﺎ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴﻠَﺎ { ‏[ ﺍﻷﺣﺰﺍﺏ : 67 ]

Dan mereka berkata: “Ya Rabb Kami, sesungguhnya kami telah menta’ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Itu di raka’at pertama.

Pada raka’at kedua, setelah membaca surat Al-Fatihah, imam membaca:

{ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻬِﻢْ ﺿِﻌْﻔَﻴْﻦِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏِ ﻭَﺍﻟْﻌَﻨْﻬُﻢْ ﻟَﻌْﻨﺎً ﻛَﺒِﻴﺮﺍً { ‏[ ﺍﻷﺣﺰﺍﺏ : 68 ]

Ya Rabb kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar”.

Maka, selesai shalat Maghrib, sang Presiden berkata kepada sang imam:
“Pada shalat-shalat berikutnya, silahkan panjangkan bacaan setelah surat Al-Fatihah sesukamu, silahkan juga baca surat dan ayat mana saja sesukamu, TETAPI JANGAN KAMU ULANGI LAGI BACAAN DUA AYAT SURAT TADI”!!!

Sumber : musyafa.com

Senin, 11 Januari 2016

Keseimbangan Penciptaan

Dalam ilmu fisika dasar disebutkan bagian terkecil dari materi adalah atom. Tetapi didalam atom masih ada susunan komponen lain yaitu inti atom yang didalamnya terdapat proton yang bermuatan listrik positif (+). Inti atom ini dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif  (-) berputar dengan kecepatan sangat tinggi pada orbitnya. Yang membedakan materi & sifatnya misalkan emas,pasir,besi,tembaga atau alumunium adalah jumlah proton yg ada dalam inti atom.

Ada hal yang sangat menakjubkan dan sangat penting dalam keseimbangan yang ada pada sebuah atom yaitu :

Bila proton dan elektron diperbandingkan, jika elektron diperbesar, diibaratkan sebutir kacang maka proton besarnya kira kira sebesar manusia. Ajaibnya walaupun berbeda ukuran dan berat yang sangat ekstrim, muatan listrik proton (+) dan elektron (-) sangat seimbang dan sama persis tidak ada penyimpangan, hal ini menjadikan atom bermuatan netral. Secara logika , wadah yang lebih besar akan mampu memuat lebih banyak.

Tetapi hal ini tidak terjadi pada atom. Keseimbangan ini sangat diperlukan dalam pembentukan materi, karena bila ada perbedaan muatan disebabkan perbedaan volume proton dan elektron, maka sifat seluruh atom diseluruh alam semesta menjadi bermuatan positif bukan netral. Atom yg muatannya sama (+) menurut hukum fisika akan tolak menolak,tidak akan mungkin terbentuk molekul apalagi materi. Alam semesta isinya cuman serpihan serpihan atom tunggal yang saling tolak menolak.

Dan Apa yang terjadi bila peristiwa tersebut tiba-tiba terjadi saat ini ?  Tangan anda, tubuh anda, handphone yang sedang dipegang akan segera tercerai berai menjadi atom tunggal. Seluruh atom penyusun materi akan saling tolak menolak melepaskan diri dari ikatan molekul. Berapa besar penyimpangan atau perbedaan muatan listrik antara proton dan elektron yang akan menyebabkan atom tidak netral? 10 persenkah? Atau 1 persenkah ?

Ternyata penyimpangan/perbedaan muatan proton dan elektron sebesar 1/1 000 000 000 000 ( satu per semilyar  !!) sudah cukup untuk membuat peristiwa mengerikan ini berlangsung. Sedemikian teliti keseimbangan dalam sebuah atom yang tidak kelihatan mata manusia.
Keteraturan alam semesta tertata dari unsur terkecilnya sampai terbesarnya terdapat tanda-tanda kemahakuasaan Allah dalam keseimbangan sebutir atom bagi orang yg  berakal.

Wallahu a'lam

Kamis, 07 Januari 2016

Allah SWT, Sang Pemelihara Alam Semesta

Ketika anda mencuci mobil atau melihat orang yang sedang mencuci mobil atau sedang service mobil tentu terbersit di pikiran anda : " Mobil bila tidak dirawat dan dibersihkan sangat berpotensi terjadi gangguan ketika anda pergunakan dan tidak nyaman".

Jika anda memarkir mobil yang biasa anda gunakan di lapangan kira kira 6 bulan, terkena sengatan matahari , hujan, anda tidak bisa berharap keadaan mobil anda sama dengan keadaan 6 bulan yang lalu ketika ditinggalkan. Mungkin ban kempes,debu tebal, bau kabin tidak sedap ,karat bermunculan dan ketika dicoba dinyalakan/starter akan susah apalagi ketika dikendarai pasti tidak nyaman.

Hal diatas sangat sesuai dengan Hukum entropi pada bahasan Termodinamika di bidang ilmu fisika dasar. Hukum tersebut menyatakan : " sebuah sistem yang teratur bila dibiarkan akan menjadi tidak stabil dan berkurang keteraturannya  sejalan dengan waktu. Juga lingkungan yang kita tinggali bila tidak dirawat dan pelihara lama-lama menjadi kotor, tidak sehat dan tidak nyaman ditinggali. Diperlukan tindakan agar selokan tetap mengalir, sampah dikumpulkan ,tidak berserakan dan dibuang ke pembuangan akhir. Perlu tindakan untuk mempertahankan kondisi stabil dan teratur, jika tidak ada upaya pemeliharaan maka keteraturan akan lenyap yang tertinggal hanyalah kerusakan dan kondisi yang berantakan.

Lalu muncul pertanyaan siapakah yang memelihara sesuatu yang lebih besar seperti berputarnya bumi dengan kecepatan yang seperti saat ini, bumi tetap pada orbitnya dalam mengelilingi matahari, planet lain yang bersama-sama bumi mengelilingi matahari, sistem tata surya kita mengarungi luasnya jagad raya, tidak bertabrakan satu sama lain yang menyebabkan rusaknya tatanan sistem tata surya. Sesuai dengan hukum entropi bila keteraturan sistem ini tidak ada yang memelihara, maka ketidakstabilan akan menjadi maksimal yang menyebabkan sistem rusak sama sekali dan keteraturan hilang.

Keteraturan itu antara lain medan magnet matahari, medan magnet bumi dan medan magnet planet planet lain yang menyebabkan benda-benda tersebut saling " mengikat" tetapi tidak menarik semakin dekat ke arah matahari. Jika tidak terpelihara akibat yang fatal bisa dibayangkan benda benda itu saling bertabrakan. Semua planet tertarik ke matahari dan terbakar musnah.

QS.35 Fāṭir : 41

إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ أَنْ تَزُولَا ۚ وَلَئِنْ زَالَتَا إِنْ أَمْسَكَهُمَا مِنْ أَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ ۚ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

"Sungguh, Allah yang menahan langit dan bumi agar tidak lenyap; dan jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang mampu menahannya selain Allah. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun".

QS.38 Ṣād : 27

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ۚ ذَٰلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ

"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang ingkar, maka celakalah orang-orang yang ingkar itu karena mereka akan masuk neraka".

QS.3 Āli 'Imrān : 190

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal".

QS.3 Āli 'Imrān : 191

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka".

Wallahu a'lam

Rabu, 06 Januari 2016

Muhammad, Nama Yang Mereka Sembunyikan

Kisah ini bercerita tentang Abdullah al-Majorci. Seorang mantan ulama besar Nasrani yang menjadi seorang muslim. Abdullah hidup saat Perang Salib masih berkecamuk. Lahir di Majorca (baca: Mayorka), Spanyol, kemudian pindah ke Tunisia di bawah kekuasaan Daulah Hafshiyah. Ia adalah seorang Nasrani yang taat dan tekun mempelajari agamanya. Dalam waktu singkat, ia berhasil menghafal setengah Injil.

Namun akhirnya, ia memeluk Islam, setelah mengetahui bahwa Muhammad, seorang nabi dari Arab, adalah nama yang disembunyikan kebenrannya oleh pasturnya. Setelah memeluk Islam, ia mengganti namanya menjadi Abdullah dan menulis kisah perjalanan hidupnya dalam buku Tuhfatu al-Arib fi Rad ‘ala ahli ash-Shalib.

Nama dan Laqobnya

Namanya adalah Abdullah bin Abdullah at-Tarjuman. Ini adalah nama yang ia pilih setelah memeluk Islam. Sebelumnya, namanya adalah Anselm Turmeda. Ia melaqobi dirinya dengan tarjuman karena aktivitasnya sebagai penerjemah sultan dalam surat-menyurat dengan bangsa Frank.

Ia dinisbatkan kepada Majorca karena kota ini adalah kota kelahirannya.

Memeluk Islam Karena Nama Muhammad Adalah Kebenaran

Dalam buku yang ia tulis yang berjudul Tuhfatu al-Arib fi Rad ‘ala ahli ash-Shalib, Abdullah al-Majorci menceritakan kisah keislamannya:

Aku adalah seorang yang berasal dari Majorca -semoga Allah mengembalikannya kepada Islam-. Majorca adalah kota besar di pesisir laut Spanyol. Sebuah kota yang diapit dua gunung. Kota yang terdapat dataran rendah yang kecil. Itulah kota para pedangang. Banyak kapal-kapal besar bermuara, berniaga di pinggir lautnya. Hutannya adalah hutan zaitun dan tin. Dan pagarnya adalah 120 benteng lebih mengelilingi kota ini. Kota ini dimakmuri oleh banyak mata air. Semuanya berhilir ke lautan.

Ayahku adalah orang yang tinggal di perkotaan Majorca. Ia tidak memiliki anak kecuali aku. Ketika usiaku menginjak 6 tahun, ayah menyerahkan pendidikanku kepada seorang pastur. Aku membaca Injil di hadapan pastur itu. Hingga aku berhasil menghafal setengahnya hanya dalam waktu 2 tahun. Setelah itu, aku mempelajari bahasa Injil dan ilmu logika bahasa (mantiq), padahal saat itu usiaku masih 6 tahun.

Dari Majorca, aku pindah ke Kota Lleida, wilayah Catalonia. Pada masa itu, kota ini adalah kota ilmu bagi orang-orang Nasrani. Setiap 1000 atau 1500 orang pelajar Nasrani yang tinggal di sana, dipimpin oleh seorang Romo. Di sana aku mempelajari ilmu pasti selama enam tahun, kemudian mempelajari Injil dengan bahasa aslinya selama empat tahun.

Setelah menimba ilmu di Lleida, Abdullah pindah ke Balunia (Arab: بلونية) di wilayah al-Anbardiyah (Arab: الأنبردية). Kota ini juga merupakan kota pelajar Nasrani di zamannya. Setiap tahun 1000 orang lebih penuntut ilmu Nasrani datang dari segala penjuru untuk belajar di kota ini. Di sini Abdullah tinggal di gereja, dibawah pengasuhan Uskup Agung Nicole Martel. Nicole Martel memiliki kedudukan ilmu, agama, dan kezuhudan yang sangat tinggi di masyarakat. Ia sangat istimewa disbanding uskup-uskup lainnya.

Abdullah al-Majorci bercerita tentang hubungannya dengan Nicole Martel: Di bawah pengasuhan Nicole Martel, aku mempelajari pokok-pokok agama Nasrani dan hukum-hukumnya. Aku senantiasa dekat dengannya. Mengabdikan diri melayaninya. Dan mewakilinya dalam banyak kesempatan. Hingga aku pun menjadi murid kesayangannya. Puncak itu semua, ia serahkan padaku kunci-kunci rumahnya, perbendaharaan hartanya, tempat makan dan minumnya. Semuanya berada di tanganku. Kecuali satu kunci saja. Kunci sebuah ruangan kecil di dalam rumahnya yang biasa ia gunakan untuk menyendiri. Dugaanku, ruang itu adalah ruang harta-harta yang ia dapatkan dari hadiah dan pemberian. Aku tidak tahu persisnya.

Aku terus berguru dan mengabdi pada Nicole Martel selama 10 tahun. Hingga tiba suatu waktu, ia menderita sakit. Ia tidak bisa menghadiri pertemuan dengan uskup-uskup lainnya sebagaimana yang biasa ia lakukan. Para uskup mengadakan diskusi dan kajian keagamaan, sambil menunggu kehadirannya. Mereka sampai pada firman Allah ﷻ di Injil, tentang perkataan Nabi Isa, “Sesungguhnya akan datang setelahnya seorang nabi, namanya al-Baraqlith (Arab: البارَقليط)”.

Mereka terus berdiskusi, siapakah Nabi ini. Nabi yang dimaksud Injil akan datang setelah Isa. Setiap orang berbicara dan mengeluarkan pendapat sesuai dengan kadar ilmu dan pemahamannya. Perdebatan akan nama ini kian seru, namun diskusi berakhir tanpa titik temu.

Setelah itu aku datang menemui Nicole Martel. Ia bertanya padaku, “Apa yang kalian diskusikan pada hari ini, saat aku tidak hadir?” Kukabarkan padanya bahwa para uskup berselisih pendapat tentang nama al-Baraqlith. Fulan menjawab demikian. Dan Fulan menyebutkan nama yang lain. “Lalu apa pendapatmu?” tanyanya padaku. “Aku menjawab dengan jawaban Qadhi Fulan dalam tafsirnya terhadap Injil”, jawabku.

Kemudian ia berkata, “Engkau keliru. Fulan juga keliru. Dan Fulan lebih mendekati kebenaran. Namun yang benar, bukanlah nama-nama yang kalian sebutkan (dalam dikusi). Karena tidak ada yang mengetahui tafsir tentang nama yang mulia ini kecuali seorang ulama yang mendalam ilmunya. Kalian belum sampai level itu. Ilmu kalian masih sedikit.”

Aku segera mencium kakinya, dan berkata, “Wahai tuanku, Anda tahu aku berjalan dari negeri yang jauh demi belajar kepadamu. Aku juga telah mengabdi kepadamu selama 10 tahun. Aku telah mendapatkan banyak pengetahuan darimu yang aku tidak mampu menghitung banyaknya. Mudah-mudahan dengan kebaikanmu, kiranya engkau mau memberi tahu tentang tafsir nama itu.”

Tiba-tiba ia menangis. Lalu berkata kepadaku, “Wahai anakku, demi Allah engkau telah banyak memuliakanku dengan pengabdian dan pelayananmu. Tapi, aku khawatir jika nama ini kuberitahukan padamu engkau akan dibunuh (atau dimusuhi) oleh orang-orang Nasrani dari segala penjuru.”

“Tuan, demi Allah Yang Maha Agung, dan atas hak Injil serta apa yang dikandungnya, aku tidak mengatakan sesuatu kecuali atas perintahmu.”, jawabku meyakinkannya.

Ia berkata, “Wahai anakku, dulu aku pernah bertanya padamu saat pertama kali kau datang padaku dari negerimu, ‘Apakah tempat tinggalmu dekat dengan orang-orang Islam? Apakah mereka memerangi kalian dan kalian memerangi mereka? Semua itu untuk mengujimu seberapa jauh engkau benci dengan Islam. Ketauhilah wahai anakku bahwa al-Baraqlith adalah nama nabi mereka (umat Islam), Muhammad. Kepadanyalah diturunkan al-Kitab (Alquran) yang keempat, yang disebutkan melalui lisan Danial ‘alaihissalam. Ia mengabarkan bahwa kita itu akan diturunkan padanya. Agamanya adalah agama kebenaran. Dan millahnya adalah millah yang putih sebagaimana yang disebutkan di dalam Injil”.

Aku berkata padanya, “Tuan, bagaimana solusi dari masalah ini?” Abdullah bingung, sementara ia mempelajari Nasrani, hidup di lingkungan Nasrani, dan berguru kepada ulama besar Nasrani, tapi kebenaran ada pada Islam.

“Masuklah ke dalam agama Islam wahai anakku”, jawabnya.

“Apakah keselamatan itu dengan memeluk Islam?” tanyaku.

“Betul. Selamat di dunia dan akhirat.”, jawabnya.

“Tuan, sesungguhnya orang yang cerdas memilih yang terbaik dari yang dia ketahui. Jika Anda mengetahui kemuliaan agama Islam, apa yang menghalangimu darinya?” tanyaku lagi.

Ia menjawab, “Anakku, sesungguhnya Allah belum menunjukkanku tentang apa yang kusampaikan kepadamu berupa keagungan Islam dan kemuliaan nabi umat Islam kecuali saat aku telah tua dan fisikku sudah melemah, memang tidak ada udzur bagiku, bahkan itulah hujjah Allah untukku. Seandainya aku mengetahuinya ketika seumurmu, akan kutinggalkan segalanya. Aku akan memeluk agama yang benar ini. Dan cinta dunia adalah pokok dari segala keburukan.”

Maksud Nicole Martel, di kondisi tuanya jauh lebih sulit untuk memeluk Islam. Ia telah memiliki kedudukan. Seorang yang memiliki kedudukan lebih sulit untuk mengatakan kebenaran. Resiko yang ia tanggung lebih besar. Namun ia sadar itu bukanlah alasan. Kedudukan, penghormatan, harta, dan semua bagian dunia telah terlanjur mengecap di hatinya. Ia sadar cinta dunia adalah pokok keburukan.

Pelajaran bagi kita, belajarlah agama Islam sebelum kita menjadi siapa-siapa. Ketika kita sudah berkedudukan. Memiliki gelar akademik yang tinggi. Memiliki masa yang banyak. Maka gengsi untuk menerima kebenaran lebih besar. Apalagi kebenaran datang lewat orang yang lebih rendah kedudukannya dari kita. Datang dari mereka yang level pendidikannya jauh di bawah. Atau dari mereka yang miskin. Atau dari mereka yang jabatannya jauh di bawah. Belajarlah agama selagi Anda bukan siapa-siapa.

Abdullah al-Majorci melanjutkan. Kukatakan padanya, “Tuan, apakah engkau memerintahkanku untuk pergi menuju negeri kaum muslimin dan memeluk agama mereka?”

“Jika engkau cerdas dan berharap selamat, segera lakukan itu. Engkau akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.”, jawabnya.

"Akan tetapi anakku, apa yang kita bicarakan sekarang ini tidak disaksikan seorang pun selain kita. Sembunyikan ini sekuat kemampuanmu. Apabila engkau sebarkan, aku akan mendustakan semua ucapanmu. Aku tidak butuh pertolonganmu. Dan tidak manfaat bagimu menukil ucapanku tentang hal ini (di tengah-tengah umat Nasrani).” Ia memberi peringatan.

Maksudnya orang-orang tidak akan mempercayaimu kalau engkau mendengar hal itu dariku. Dan aku juga akan mendustakan ucapanmu di hadapan mereka. Jadi, engkau sendiri yang akan rugi dan menderita.

“Tuanku, aku berlindung kepada Allah dari yang demikian.”. kuucapkan janjiku sesuai yang dia inginkan.

Kemudian aku pamit kepadanya dan mulai menempuh cara untuk keluar dari daerah ini. Ia mendoakan kebaikan untukku dan membekaliku dengan 50 Dinar emas. Aku menempuh perjalanan laut, kembali ke kampung halamanku, Majorca.

Di Majorca, aku tinggal bersama orang tuaku selama 6 bulan. Setelah itu aku pergi menuju Pulau Sisilia dan tinggal di sana selama 5 bulan sambil menunggu tumpangan yang hendak pergi menuju negeri kaum muslimin.

Kendaraan yang kutunggu-tunggu pun tiba, dari Sisilia aku bersafar menuju Tunisia. Ketika aku sampai di Tunisia, ada rahib-rahib Nasrani yang mendengar kedatanganku. Mereka pun mendatangiku dan membawaku ke tempat mereka. Aku pun tinggal bersama mereka selama 4 bulan. Setelah itu aku bertanya kepada mereka, “Apakah di negeri ini, penguasanya menjamin lisannya seorang Nasrani?”

Saat itu, sultan yang berkuasa di Tunisia adalah Abu al-Abbas Ahmad rahiamhullah. Mereka memberitahuku bahwa penguasa negeri ini adalah penguasa yang baik. Salah seorang terdekatnya adalah Yusuf ath-Thayyib. Ia dikenal dengan kebaikannya. Aku pun sangat senang mendengar kabar tersebut.

Aku juga bertanya kepada mereka tempat laki-laki yang baik itu. Mereka menunjukkanku kediamannya. Aku pun menemuinya. Kujelaskan padanya tentang keadaanku dan sebab kedatanganku adalah untuk memeluk Islam. Laki-laki tersebut sangat gembira mendengar apa yang kukatakan. Ia ingin menyempurnakan kebaikan tersebut melalui dirinya sendiri. Lalu aku dipersilahkan menunggangi kudanya. Dan membawaku ke rumah Sultan Abu al-Abbas.

Sesampainya di rumah sultan, Yusuf al-Khoir mengabarkan sultan tentang diriku. Aku meminta izin sultan untuk tinggal di wilayahnya, dan ia pun mengizinkannya. Hal pertama yang ditanyakan sultan kepadaku adalah tentang umurku. Ku jawab, “Umurku 35 tahun.”

Kemudian ia bertanya, ilmu pengetahuan apa saja yang sudah kupelajari. Aku pun menjawabnya. Ia berkata, “Anda datang dengan niat baik. Masuk Islamlah dengan berokah dari Allah.”

Aku katakan kepada Yusuf, yang saat itu menjadi penerjemahku, “Katakan kepada Sultan, ‘Seseorang yang keluar dari suatu agama, maka para pemeluk agama tersebut akan menggunjingnya dan mencelanya. Aku berharap dengan kebaikan Anda agar kiranya mengumpulkan para pedagang Nasrani dan rahib-rahib mereka dan Anda mendengar apa yang mereka ucapkan di hadapanku. Saat itu aku umumkan keislamanku insya Allah.”

Ia menjawab melalui penerjemahnya, “Anda meminta seperti apa yang diminta Abdullah bin Salam kepada Nabi ﷺ saat ia hendak memeluk Islam. Rasulullah pun mengumpulkan para rahib Nasrani dan pedagang-pedagang mereka.”

Lalu sultan memasukkanku di sebuah ruangan dekat dengan majelisnya. Ketika orang-orang Nasrani datang, ia berkata kepada mereka, “Apa pendapat kalian tentang pastur (yakni Abdullah al-Majorci), yang baru saja datang tadi?”

Mereka menjawab, “Wahai tuan kami, dia adalah ulama besar agama kami. Sesepuh kami mengatakan bahwa mereka tidak melihat ada orang yang lebih tinggi derajat keilmuannya melebihi dia dalam agaka kami.”

Sultan kembali bertanya, “Apa yang akan kalian katakana jika dia memeluk Islam?”

“Kami berlindung kepada Allah dari yang demikian. Dia tidak akan melakukan hal itu”, jawab mereka.

Ketika sultan telah mendengar ucapan orang-orang Nasrani, ia pun memanggilku. Aku pun hadir di hadapannya. Aku pun mengucapkan dua kalimat syahadat dengan tulus di hadapan orang-orang Nasrani itu. Syahadatku seolah-olah menampar wajah-wajah mereka.

Serta-merta mereka menuduhku, “Dia mengucapkan hal itu karena ingin menikah. Karena pastur-pastur kami tidak menikah.”

Mereka pun keluar dari ruangan dengan kecewa dan bersedih hati. Setelah itu sulta memberiku empat dinar setiap harinya dan menikahkanku dengan putri al-Haj Muhammad ash-Sahffar. Saat aku hendak menikah, sultan menghadiahkanku 100 dinar emas dan memberikan sesetel pakaian baru. Dan aku pun menikah. Dari pernikahan tersebut aku memiliki beberapa anak. Di antaranya kuberi nama Muhammad. Aku berharap keberkahan menamainya dengan nama Nabi kita, Muhammad ﷺ.

Penutup

Syaikh Abdul Wahhab an-Najjar, salah seorang ulama Al-Azhar, berkisah tentang kata al-Bariqlith dalam kitabnya Qishash al-Anbiya. Dalam bukunya itu, ia menceritakan pernah berjumpa dengan salah seorang ahli bahasa Yunani kuno, Pastur Carlo Nino. Karena Injil ditulis dengan bahasa Yunani.

Sayikh bertanya kepada Pastur Carlo Nino, “Apa arti kata al-Bariqlithus dalam Bahasa Yunani kuno?” Ia menjawab, “al-Mu’azzi (pemberi kabar gembira)”. Syaikh menanggapi, “Terangkan maknanya secara harfiyah dalam bahasa Yunani kuno!” Pastur Carlo Nino menjawab, “al-Bariqlithus adalah yang banyak pujian.”

Kemudian Syaikh menanggapi, “Apakah Anda percaya dengan Muhammad (yang artinya yang terpuji)? “Anda terlalu banyak bertanya”, jawabnya. Kemudian ia pun meninggalkan Syaikh Abdul Wahhab an-Najjar.

Daftar Pustaka:
– at-Tarjuman, Abdullah. 1988. Tuhfatu al-Arib fi Rad ‘ala ahli ash-Shalib. Beirut: Dar al-Basya-ir al-Islamiyah.

Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Artikel www.KisahMuslim.com

Sabtu, 02 Januari 2016

Kekuasaan Allah dalam Penciptaan Alam Semesta

Ketika Steve Jobs melakukan presentasi pada peluncuran iPhone seluruh yang hadir begitu penasaran produk gadget macam apa yg akan diluncurkan. Presentasi yang sangat menarik penuh penjelasan yang memukau serta didukung peragaan feature feature iPhone yang dilakukan oleh Steve Jobs tanpa kebingungan.

Steve Jobs memperagakan bagaimana produk tesebut bisa berfungsi untuk telpon, chating, sms, memutar musik, berkirim email , dengan hanya 1 gadget bisa melakukan banyak hal membuat hadirin tersihir tidak ada keinginan untuk meninggalkan tempat peluncuran produk dan ingin segera memiliki Iphone. Inilah produk pertama dan terbaik pada masa itu.

Steve Jobs dan team produksi iPhone adalah sekelompok orang yg pertama kali mengetahui iPhone dan cara menggunakan feature-featurenya bahkan bila tejadi kerusakan mampu memperbaikinya karena merekalah penciptanya. Mereka memahami bahan apa yang digunakan dalam proses produksinya, firmware operating sistem apa yg menjalankan feature-feature yang ada dalam produk itu.

Sebuah produk yang sangat besar yaitu jagad raya atau alam semesta yang mulai dibahas sekitar 35 - 40 tahun lalu tentang bagaimana terciptanya . Teori ini disebut sebagai teori big bang yang penjelasannya secara sederhana mengungkapkan bahwa terbentuknya jagad raya atau alam semesta diawali dari ketiadaan, volume 0 pada satu tempat yg saat ini disebut black hole ( lubang hitam) . Dari black hole ini munculah material pembentuk langit & benda benda angkasa dalam naungan langit termasuk di dalamnya,galaksi, bintang, planet, meteorit. Sebelum terbentuk material material penyusun langit dan seisinya, dari black hole itu muncul asap dengan suhu yang sangat tinggi akibat ledakan besar, belum bisa dibedakan mana langit, bintang, planet dimana semuanya masih dalam satu bentuk gumpalan asap yang sangat panas.

Dan setelah itu berproses membentuk galaksi, bintang ,planet dan tersusun sistem tata surya. Selanjutnya teori ini membuktikan bahwa efek ledakan big bang berlanjut dan volume alam semesta bertambah luas. Teori ini meruntuhkan teori sebelumnya yaitu teori materialisme yg berpendapat bahwa jagad raya adalah statis, tidak mempunyai awal & akhir. Akan tetapi Allah telah mempresentasikannya dengan  sangat  menakjubkan 14 abad yang lalu, dimana saat itu ilmu pengetahuan belum mampu menjangkaunya , sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Al-Qur'an berikut:

(QS: 21) Al-Anbiyā : 30

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?"

(QS: 51) Aż-Żāriyāt : 47

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ

"Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya."

Yang menciptakan yang tahu pertama kali tentang ciptaannya dan bagaimana proses terjadinya.

Dan Allah lah yang menjamin bahwa seluruh ayat dalam Al Qur'an adalah haq tidak perlu diragukan kebenarannya.

(QS : 2) Al-Baqarah : 2

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa"

Maha suci Allah dari kesalahan dalam firmannya.

Maha benar Allah dgn segala firmannya.

Wallahu a'lam.

Jumat, 01 Januari 2016

Islam Hidayah Terbesar dari Allah Dalam Hidupku

Prof. Dr. Atsushi Kamal Okuda, Profesor bidang Politik di Universitas Keio yang juga merupakan Ilmuwan muslim Jepang dan pendidik ahli di sejumlah universitas di Tokyo Jepang.

Dr Kamal Okuda telah lama berjuang mencari kebenaran dan agama yang haq, sampai akhirnya ia memutuskan untuk memeluk agama Islam. Dia menjelaskan hidupnya sebelum memeluk Islam:

Sebelum memeluk Islam hidup saya adalah barbar .. Sangat barbar! Jahil.. saya buta akan kebenaran!”

Dr. Okuda adalah contoh yang sangat baik bagi umat Islam di Jepang. Dia mengambil minat dalam perundang-undangan Islam, ia pindah ke Aleppo-Syria untuk melanjutkan studi dan belajar bahasa Arab. Dia mengatakan: “Pada saat itu saya masuk Islam .. Saya percaya bahwa ini adalah hadiah terbesar dari Allah dalam hidup saya!”.

Saat ini, Dr Okuda bekerja keras dengan rekan-rekannya dan para mahasiswa di Jepang untuk menyebarkan Islam di Jepang untuk menyelamatkan bangsa mereka. Semoga Allah memberi mereka keberkahan dan kelancaran dalam dakwahnya. Aamiin.